blue moon is rising

Monday, December 27, 2010

Aduhai Indonesia



 Rasanaya belum terlambat utk kita bersama-sama mengucapkan sekalung tahniah kpd pasukan bola sepak negara kita di ats kejayaan mereka menewaskan Indonesia 3-0 dlm final piala AFF Suzuki 2010. Ternyata pasukan negara telah mempamerkan kelasnya tersendiri dengan mudah menjinakkan Indonesia yg merupakan calon favorite utk menjuarai Piala Suzuki pada edisi kali ini.

  Makanya seperti sebelum ini, berlakulah pertempuran perang mulut antara penyokong Indonesia dgn Malaysia di laman-laman sosial seperti Facebook, Twitter, You Tube dan sebagainya di mana majoriti penyokong Indon tidak dapat menerima kekalahan mereka lantas menjadikan isu laser sbg alasan pasukan mereka tewas. Terdapat juga yg sengaja memprovokasi rkyt Malaysia dgn pelbagai kenyataan,hinaan dan cacian semata-,mata untuk menutup kelemahan pasukan mereka.

  Rasanya tidak adil jika kita membaca akhbar-akhbar pihak Malaysia sahaja bg mengenal pasti apa komen atau alasan serta liputan yg diberikan semasa berlangsungnya final 1st leg di Kuala Lumpur. Lalu ak pun mencari menggunakan Google berkenaan dengan pandangan rkyt dan media Indonesia di ats kekalhan mereka. Lalu ak pun menjumpai ini:



http://olahraga.kompasiana.com/bola/2010/12/27/alhamdulillah-indonesia-kalah-lagi/-12

dan



http://us.detiksport.com/sepakbola/read/2010/12/27/020901/1533024/76/indonesia-kalah-irfan-bachdim-susah-tidur

Pemain timnas Malaysia, Safiq Bin Rahim, mengangkat kedua tangannya ke arah penonton di samping pemain timnas Indonesia, Arif Suyono, yang berjalan lemah usai pertandingan dalam laga pertama babak final Piala Suzuki AFF 2010 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/12/2010). Indonesia kalah 0-3.

serta

http://bola.kompas.com/read/2010/12/26/22480278/Indonesia.Kalah.Bukan.karena.Laser-7

 di mana bukan semuanya Indon-indon bersifat kolot malahan ada yg mampu menerima kekalahan mereka dgn hati yg terbuka serta mengakui kelemahan pasukan mereka sendiri dan juga turut mengakui kehebatan pasukan bola sepak Malaysia.  Seperti yg telah ak bca dalam blog sorg mat Indon ini iaitu Khud Rizal dimana beliau telah menyatakan Indonesia mmg patut dikalahkan oleh Malaysia disebabkan oleh:

1. Sontak dengan seketika para pemain bola itu menjelma menjadi selebritis, yang lucu menurut saya beberapa sosok yang menjadi bintang itu bukan karena prestasinya melainkan karena ‘kegantengannya’ ck.ck.ck.. yah inilah Indonesiaku mengidolakan seseorang cuma karena dari segi fisiknya.


2.  perilaku PSSI yang sangat terkesan ‘aji mumpung’. Penjualan tiket minta ampun mahalnya, semakin sering timnas menang maka semakin mahal-lah tu tiket


3.  supporter yang menggila bahkan rela berhari-hari mengantri demi tiket nonton langsung alasan mereka demi Indonesia, pertanyaan saya ‘Apakah dengan berkorban hanya demi menonton langsung trus Indonesia bakalan berubah menjadi lebih baik atau timnas akan otomatis pasti menang ? Tidak adakah cara-cara yang lebih baik untuk memajukan negara ini ?’


4.  saya merasa malu saja menyaksikan perilaku kita yang berlebihan terutama para supporter yang berusaha mendapatkan tiket nonton langsung di GBK seolah-olah tidak ada lagi yang lebih penting selain menyaksikan timnas sepakbola Indonesia menang semua ditinggalkan terlebih yang muslim pasti tidak sholat artinya mereka sudah mengesampingkan Tuhan.


5. Perilaku Supporter Sepakbola di negeri ini sungguh belum terpuji (tidak bermaksud men-generalisir cuma berdasarkan pengalaman pribadi), di kota saya tinggal saat ini jika ada pertandingan sepakbola yang diikutin oleh tim daerah setempat sering sekali terjadi kericuhan bahkan antar sesama mereka sendiri, perilaku mereka dijalan juga cukup membahayakan orang lain. Ketika ingin berangkat ke stadion ataupun setelahnya mereka konvoi rame-rame dengan berisik yaitu mengganti klakson motornya dengan suara yang memekakkan telinga, melanggar rambu-rambu lalu lintas dan menerobos lampu merah, naik angkutan umum gak mau bayar, klo rusuh gak peduli ama orang lain yang dijalan, pokonya Indonesia ini sepertinya cuma milik mereka hufch..


Oleh itu, kesannya.... akhirnya finalpun tiba dan tak tanggung-tanggung Indonesia dihajar negara serumpun Malaysia 3-0 walaupun baru leg.1 masih ada harapan di leg.2 tapi melihat skor yang tebal itu sulit rasanya untuk mengejar bahkan sang pelatihpun sudah berujar peluang Indonesia hanya tinggal 10%. Apapun alasannya tidak perlulah kita mencari pembenaran daripada nyalah-nyalahke orang lain lebih baik introspeksi.


Sekian terima kasih...

No comments:

Post a Comment